Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 16:19:13【Sehat】741 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar-Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Perta

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyebut pentingnya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disertai dengan edukasi tentang makanan dan gizi.
Budi mencontohkan salah satu program Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelum MBG, yakni gerakan edukasi dan pemberian kudapan bergizi untuk siswa (Genius).
"Kegiatan Genius itu dilakukan di 10 provinsi, yang menjangkau 25 ribu siswa di 50 kabupaten. Program itu memang berbeda dengan MBG, yakni memberikan kudapan dengan edukasi, dengan melibatkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan BPOM untuk menjamin keamanannya, meski berbeda, mungkin ini bisa menjadi contoh edukasi gizi dalam Program MBG," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi menjelaskan, penetapan lokus untik Program Genius juga telah menggunakan peta ketahanan dan kerawanan pangan yang selalu diperbarui oleh Bapanas untuk mendeteksi wilayah dengan tingkat malnutrisi tinggi.
Baca juga: Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
"Itu peta yang selalu diperbarui oleh Bapanas ngak hanya di tingkat nasional, tapi juga provinsi, kabupaten/kota, bahkan hingga level kecamatan. Di sana kita bisa tahu area-area mana yang memiliki prevalensi malnutrisi tinggi, jadi kita memprioritaskan wilayah yang memang anak-anaknya kurang gizi," ujar dia.
Program Genius juga mendeteksi anak-anak dengan intoleransi laktosa dan alergi, yang perlu menjadi perhatian bagi BGN maupun petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Aada istilah lactose intolerant, anak-anak yang sudah lama ngak minum susu, jadi begitu minum susu suka diare. Kita juga memengakan mana yang lactose intolerant dan alergi, sehingga harus diperhatikan," tuturnya.
Menurutnya, edukasi tentang gizi bisa menyasar ngak hanya para siswa, tapi juga para petugas SPPG agar mereka bisa lebih memahami pentingnya keamanan pangan.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi sekitar lebih dari 13 ribu unit.
Baca juga: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Baca juga: Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
Suka(85723)
Artikel Terkait
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Satgas MBG Banyuasin pastikan menu sesuai dengan kebutuhan gizi
Resep Populer
Rekomendasi

Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat

Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang

Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya